Translate

Wednesday, August 1, 2018


Secangkir kopi yang anggun
makna bijaksana yang terlupa

Pahit namun masih sering  aku seduh sebagai penyambut hari-hariku, manis tapi bukan kopi jika tak ada rasa pahit dan aku betah untuk menikmatinya, aromanya menggiurkan sampai aku sering dibuat merindu olehnya,  sama seperti secangkir pahit manis kehidupan, kebalikan beberapa dari kita malah sering  lupa menikmati campur aduk rasa dalam waktu bersamaan, dan mulai memperbanyak mengeluh serta lupa untuk  menikmatinya .

Mereka bilang kopi adalah filosopi kehidupan yang anggun dan bijak,  beberapa dari kita mengeluh sambil menikmati secangkir kopi, namun terlalu sering lupa belajar dari secangkir kopi yang  sedang  kita nikmati.

Seharunya seperti menikmati kopi bahwa pahit dan manis jika dinikmati adakala kita akan mulai terbiasa, nikmati  jadi biasakan diri.

Bukankah akan lebih menarik jika mengijinkan kehidupan membentukmu dari pada memperbanyak drama yang mungkin sebagian dari kita jauh telah kecewa karena beberapa hal tak sesuai ekspetasi.

Kebanyakan mengeluh akan hari-hari berat yang telah dilalui, namun lupa bagaimanapun pahit kehidupan bukannya kita masih bernafas dan lalui hari ini hingga bertemu hari esok, insha Allah.

Kemarin mengeluh namun masih berlanjut sampai hari ini apakah akan berjalan dengan desah keluhan hari yang kau lalui, setidaknya  belajar menikmati bahwa tak ada yang abadi bahkan masalah yang menimpamu.

Tak akan istimewa hari yang kau jalani tanpa pahit manis kehidupan, karena hadiah terindah datang  dari  hari  yang  berat, tekanan, cobaan yang pada akhirnya jika kau pandai semua akan berujung mengajarkan nikmat bersyukur, bahwa beberapa hal telah berhasil kau lalui, dan selamat datang hari baru.

Karena hari penuh suka cita tak datang begitu saja, ada hati yang harus dicobai terlebih dahulu, hidup ini adalah ujian dengan segudang tantangan taukah kamu bahwa sebuah ujian memang tidak dirancang untuk mudah.

Betapa nikmatnya  jika pada akhirnya masing-masing dari kita sadar bahwa tak ada yang abadi bahkan hari tak selamanya  tentang ujian,  dan tak semua hari diisi dengan kebahagian, dewasalah.

Jangan hanya selalu berterima kasih untuk hari bahagia saja, itulah hikmah dan nikmat bersabar, jika hati kau tata dengan baik maka tak ada yang dapat menghentikanmu untuk menerima bahagia, semua kembali pada diri masing-masing.







Monday, July 30, 2018



Wednesday, 27 June 2018
05.16 AM

Hai  apa kabarmu?

Cukup berat hari yang aku lalui, tetapi  aku ingin terlihat baik-baik saja.
Karena aku sedikit iri melihatmu bahagia dengannya, bahkan sangat bahagia walaupun tanpa hadirku, ia seharusnya aku tak banyak berharap darimu.

Apa semua berjalan baik-baik saja?

Apa semua sesuai keinginanmu?

Aku tak akan mengusikmu lagi,  jalanilah hari-hari dengan damai  sesuai inginmu.
Walaupun tak kau beritahu aku berusaha menjadi sepeka-pekanya wanita yang memahami inginmu, hingga detik kau ingin kita berpisah dengan  baik-baik aku kabulkan,  aku harus mengulang kesalahan  sama menyambutmu lagi  hingga akhirnya aku kembali terluka.

Apa kau tahu tak ada perpisahan yang membuatku baik-baik saja, ketika aku harus jauh, ditinggal oleh orang  yang telah  masuk keruang lingkup kehidupanku.

Hari yang aku lalui tak sedikitpun tanpa memikirkan kamu,  seharusnya aku berhenti memikirkanmu, kau telah temukan bahagiamu dengannya, aneh  rasanya masih saja aku bergulat dengan pikiranku berharap kau masih memiliki perasaan sama denganku.

Mungkin aku sangat membosankan  untukmu?
Bukan tipe-tipe wanita idamanmu.

Apa kau tau setiap kau mengabaikanku ada sedikit luka yang menggores hatiku, setiap kau mengkritikku aku telah berusaha menjadi sebaik-baiknya pasangan untukmu.

Bahkan aku sering bermimpi memilikimu, sayangnya mimpi itu harus aku lupakan, aku kira semua hal tentangku sudah benar bagimu, nyatanya tidak.

Apa aku salah kerena telah banyak berharap darimu?

Apa mencintaimu harus  sesakit ini?

Bahkan sampai saat ini ada rasa sesak didadaku ketika tanpa sengaja mengingatmu lagi, mata tanpa tertahankan terkadang meneteskan  air  mata, batin berbisik apa aku hanya bertemu orang yang salah dia yang tak menghargai perjuanganku.

Friday, April 20, 2018



Keep Moving Forward

Nothing is immortal, you can do better if you wanted to, tak ada yang abadi bahkan setiap rasa sakit dan  bahagia yang datang kemudian berlalu pergi. kita sering lupa cara hidup dengan baik serta melupakan hal penting tentang keseimbangan, kombinasi. Bahwa alam memiliki cara memainkan takdir terkadang kita dikalahkan oleh cara kehidupan yang kejam, kesabaran yang besar sangat diperlukan namun sabar hanya dimiliki beberapa orang saja, luluskan dirimu, ini ujian.

You can be better kau hanya harus mulai terbiasa menikmati rasa sakit,jemput, temui, sambut impianmu dengan hati yang teguh. Sekalipun menyapamu dengan keras hingga air mata dipipi mengalir deras, biarlah kerasnya dunia dalam perjalananmu menuju tangga-tangga kesuksesan itu membentuk karakter serta menjadikan kamu pribadi yang lebih baik.

Pada akhirnya tak ada yang sia-sia, kamu akan selalu belajar dari setiap kegagalan yang kau temui, majulah dan melangkah lagi dengan sebuah inovasi. Try your best walaupun terkadang hasil tak selalu sesuai keinginan, tetaplah tegar dalam kekuatan keyakinan bahwa kamu bisa.

Tidak pernah terlambat untuk memulai lagi jangan berhenti hanya karena kau merasa tak mendapatkan apa yang kau inginkan, terkadang saat berpikir semua telah meninggalkanmu, tidak ada harapan sama sekali, saat itu sedikit lagi kau sudah sangat dekat dengan impianmu. Biarkan yang tak penting berlalu jangan sampai menghantui pikiranmu, menghentikan langkahmu, berdirilah tegar dan sambut impian itu sampai kau dapat mewujudkannya.

Ambillah langkah dengan dasar pertimbangan yang tepat dan belajar dari kebiasaan orang-orang sukses, kenali bakat dalam dirimu sendiri, rasakan tak ada yang lebih menyenangkan dari pada menjadi diri sendiri seutuhnya,jangan pernah menjadi penjiplak handal dalam bidang tertentu yang akhirnya membuatmu merasa berbeda dan kau merasa bukan dirimu sendiri. Kata lain kau bahkan tak mengenal dirimu sendiri namun mampu menjadi pribadi orang lain hingga begitu mendekati sempurna, mengikuti gayanya, mengikuti kehidupan sosialnya tanpa absen.

Bencilah ketika kau tak mampu mengelolah rasa iri menjadi positif, buatlah suatu kepribadian dengan menerapkan cara tertentu contohnya; iri kepada seseorang tetapi iri yang membangun untuk menjadi lebih baik, bukan sebaliknya. Kemudian bahagialah kamu yang mampu menjadi sedikit peka terhadap lingkungan sekitar, karena tanpa sadar kita sering lupa bahwa setiap pribadi baru yang datang dalam lingkungan kita mereka membawa kelebihan, kekurangan, hal-hal baru yang tak kita dapat sebelumnya melalui pengalam sendiri, percaya atau tidak tetapi itu benar.

Kita tak cukup hanya belajar dari pengalaman sendiri,biasakan jangan terlalu banyak menuntut sesuatu jika saja kamu belum mulai bertindak, jangan biasakan banyak mengeluh, untuk yang lupa ingat tubuh memiliki satu mulut, dua telinga, dua tangan, dua kaki untuk apa? Agar kita terbiasa sedikit bicara (seperti mengeluh, melempar kritik pedas terutama dijaman modern saat yang diminta saran, tak sering yang kita jumpai yang diberikan malah kritik tak berbobot dan tanpa analisa terdahulu apa dampaknya). Biasakan lebih banyak belajar dari mendengarkan secara baik, gunakan kaki dan tangan yang kita miliki untuk tidak bermalas-malasan, sebisa mungkin melakukan kebaikan.

Tak jarang juga banyak dari kita hidup dimasa kini, namun secara pikiran masih hidup dimasa lalu, hingga lupa ada kehidupan masa saat ini yang lebih penting, ingat baik-baik kita tak bisa mengembalikan waktu, atau merubah keadaan pada masa lalu yang telah terjadi,langkah terbaik yang dapat kita lakukan sekarang adalah sebaiknya hidup dengan memperbaiki diri lebih baik serta berterima kasih bahwa Tuhan masih memberi nafas kehidupan untuk kita sampai saat ini, kita masih diberikan waktu bertemu orang-orang terkasih, berkumpul bersama mereka, melengkapi kekurangan satu sama lain, berbagi kesedihan serta kecerian.

Ada juga yang selalu menghawatirkan masa depan apadahal masa kini atau saat ini juga adalah penentu masa depan, ingat hukum“sebab dan akibat”. Hal sekecil apapun yang kita lakukan saat ini akan berdampak pada kehidupan kita esok harinya, hanya menunggu saat dan waktu yang tepat, tidak ada usaha yang menghianati hasil, maka kesimpulannya lakukan serta berikan dedikasimu menggunakan waktu sebaik-baiknya, berikan usaha terbaikmu yang dapat kau lakukan semampumu atas apapun yang kau inginkan.

Gerbang kesuksesan milik semua orang yang berkeinginan menggapainya, hanya saja tak sedikit memilih mundur atas apa yang diimpkannya, karena gagal beberapa kali, kemudian menganggap dirinya tak pantas. Jangan pernah menjudge, mensugesti dirimu bahwa kau tak pantas atas apapun didunia ini, semua orang pantas atas apa yang diimpikannya.


Friday, April 6, 2018


Adios Amigo
(Selamat tinggal)

Waktu berlalu, waktu tak kembali, waktu terus berputar tetapi moment dan kisahnya tidak akan pernah sama lagi. Jangan sampai kau terlambat menyadari betapa berartinya orang tersebut setelah kau abaikan. Terkadang kehidupan dapat membuatmu seolah kau adalah orang yang hidup dengan baik namun didalam kau telah setengah mati.

Semula kita terlihat biasa-biasa saja tak ada yang menarik dari semuanya, waktu mulai membuat kita bertemu dan bertatap terlalu sering dari pada biasanya. Kemudian entah tanpa sengaja kita mulai merajut impian dan membuat bingkai indah tentang masa depan bersama dengan sangat sempurna, melengkapi satu sama lain. Datanglah pernyataan menyakitkan darimu“berikan satu sama lain ruang untuk tak saling mengekang”yang perlahan menuju kalimat perpisahan jauh dari dugaan.

Terkadang kita cukup bodoh karena cinta, tetapi lebih baik menyatakan kebenaran yang hasilnya menyakitkan dari pada kebohongan, lebih baik menyatakan kebenaran dari pada dipendam. Namun ada yang lebih menyakitkan lagi ketika kau ingin terlihat menyatakan kebenaran ternyata memalsukan segalanya termasuk membohongi aku dengan memberiku harapan palsu cintamu.

Sama seperti kepercayaan yang kau hianati dan kau sia-siakan, seolah harapan, pengorbananku tak berarti, terlalu sederhana bagimu. Bukannya jelas sudah cinta tak selalu tentang kalimat manis saja, aku berhenti bukan karena menyerah tepatnya sekarang rasa takut dihianati, disakiti lebih besar dari pada aku harus tersakiti terus-menerus mengikuti kisah ini dari pada logikaku. Berharap sendiri dalam waktu serta situasi tertentu teramat menyakitkan untuk kesekian kalinya dengan cinta yang tak pasti dan terabaikan.

Segala rasa sakit yang kau berikan sekarang mampu merubah haluanku, cinta yang dulu aku dambakan kini aku putuskan untuk berhenti menunggu,ketulusanku kau ragukan entah sampai kapan kau akan mengerti. Tersadar bahwa perasaan takut menyakiti diri sendiri serta memilih berhenti memperjuangkanmu terkadang lebih baik dari pada memperthankan rasa cintaku karena tak terbalas dan selalu kau jadikan pelarian semata.

Semua hal tentangmu membuat aku jerah bukan menyerah terhadap perjuangku tetapi sampai disini dulu, sampaikan salam kecewaku pada yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan, sampaikan padanya aku cukup tersakiti karena penghiantan cintamu.

Mungkin saja aku perlu jedah dan berhenti dulu mengambil waktu untuk merenung, merasakan betapa pahitnya berharap sendiri dalam suatu hubungan cinta,betapa tak mudah harus menikam setiap rasa rindu yang datang, tak mudah sehingga aku sempat tersesat dalam kuatnya rasa dukaku.

Aku berusaha menyadarkan diri sendiri kelak apapun yang terjadi, pasti ada seseorang diluar sana yang selalu memikirkanku. Sehingga aku tak kesepian,tak disakiti sesakit ini, serta selalu dinggap.

Pada persimpangan jalan sempat aku khawatir tak dapat melupakanmu dan takut terluka lagi, banyak penasehat dadakan datang pada saat yang bersamaan meraka memberitahuku waktu adalah obat penyembuh terbaik untuk bermacam-macam luka, kemudian aku percaya tak ada yang abadi.

Dari waktu kewaktu semangkin banyak pertanyaan mengapa terkadang aku masih disana pada moment tetentu berpikir betapa sempat memilikimu merupakan keberuntungan kecil dari perjalanan kisah cintaku, dalam benak terkadang ingin aku tanyakan padamu masih adakah sedikit rasa untukku? Apakah kau tak langsung menghilangkan begitu saja perasaanmu terhadapku?

Bayanganmu terlalu sering menghiasi otakku yang setengah tak waras ini, ingin aku katakan padamu aku tak menginginkan ini, namun melihatmu bahagia aku tak ingin ada dilembaran kehidupanmu yang baru saat ini dan merusaknya, dengan segenap harapan aku akan menjaga ruang rasa cintaku sepantasnya saja,membisikkan diri sendiri bahwa aku labih kuat dari yang aku kira.

Akhir dipenghujung jalan kisah cintaku untuk semua hal yang telah mengajarkan arti melepaskan, keikhlasan, dan segala hal yang belum bisa aku pelajari, aku tersadar bahwa aku tidak meraih sesuatu dengan tangan kosong ada hikmah dari semua hal-hal yang selalu aku anggap mengecewakan dalam kehidupan ini.



Saturday, February 17, 2018


Luka yang kau berikan

Teruntuk nama yang kini tak ingin aku dengar dan sebut
Yang sekarang dari kejauhan aku pandangi dengan penuh kecewa
Untuk kita yang pernah bersama walau sekarang bukan siapa-siapa lagi
Mengapa kau pergi dan kudapati  kau telah sangat bahagia dengannya

   Teruntuk hatiku yang masih berharap walau terluka
   Cobalah bekerja sama untuk melupakan walau pahit
   Bangkitlah walau terlalu berat untuk dilupakan
   Tegarlah walau semua terasa sangat-sangat hancur

Luka yang kau berikan sangat menguras air mata
Aku lupa kapan terakhir kali benar-benar bahagia
Hingga tawa ceriaku kau ambil dan hancurkan
Kau menutup percakapan dengan kalimat perpisahan

   Sempat tak tau jalan kemana aku harus pergi
   Jiwa serasa sakit dan sangat lemah begitu saja
   Inikah jalan yang kau inginkan setelah memberi janji
   Tinggalkan hati yang telah terluka dengan penuh kebanggaan

Friday, February 16, 2018


Ya Habibal Qalbi

Meski saat ini kita diam tak saling menyapa
Menundukkan kepala tak saling pandang
Jika benar aku adalah bidadarimu suatu saat
Tetaplah seperti itu hingga tiba waktunya bersatu

Kuatkanlah rindumu disertai lantunan doa suci
Sembari aku doakan suksesmu dalam setiap diamku
Sembari aku merindu dalam sajaknya diam ini
Menahan pandangan dari pada berbuat dosa

Kusiapakan kesetian dari kejauhan
Kutahan rasa ketika merindu
Mencintaimu dalam ruang hening
Jiwaku tak luput dari mendoakanmu

  Lelaki yang penuh hormat terhadapku
  Kuharap jika waktunya telah tiba
  Janji setiamu kutunggu dipelaminan
  Dalam setiap sujud kusertakan namamu






Thursday, February 15, 2018





Mastutik  Sarbini

An angel without wings, but in real life i’ve seen with my eyes sometimes angel not always with wings. She do something for me i never thought before, i met a women teach and gived me lessons of life, do something helpful without scared that im a stranger.

Kami dipertemukan takdir, namun umi hanya membalas dengan rendah hati berkata “I happened to be there at the right moment when you were in need... the pelasure was all mine dear Virginia sara”. Namun dengan jelas dan pasti banyak orang yang hadir saat melihat wajah cemasku mencari dan menerka dimana Handphone itu aku tinggalkan, sembari hati berbisik semoga ketemu.Umi adalah satu orang yang sangat peduli padaku.

Just can’t get enough aku meyakinkan diri keluar dari kamar mandi wanita,dan menyadari bahwa handphone satu-satunya milikku yang aku beli dengan mengumpulkan uang dari kerja paruh waktu yang panjang akhirnya lenyap, itulah pikiran yang terlintas. Takdir memberi pelajaran dan berpihak baik menyapaku sekali lagi, seorang wanita yang sekarang aku panggil dengan sebutan umi ternyata sangat peduli padaku dan bersedia membantu, air mata akhirnya tak bisa aku bendung lagi didepannya, kalimat yang terucap dari mulutku sangat ringan “handphonenya boleh diambil, tapi jangan ambil selembar photo yang selalu tersimpan dibalik handphone agar ditinggalkan, itu photo mama dan satu-satunya yang saya ambil diam-diam”, saat itu pikiranku sempat buyar.

Life sometimes not easier to live, but bertemu dengan umi mengajarkan aku lessons kehidupan , untuk menolong tak harus mengenal sangat dekat terlebih dahulu, walaupun saat itu posisiku di bandara singapura adalah orang asing bagi umi. Masa mudaku semangkin berharga itulah yang aku rasakan setiap saat semenjak bertemu umi, membuka pikiranku secara kerasan mensugesti diri sendiri bahwa aku harus sukses agar dapat melakukan sesuatu setidaknya berguna untuk diri sendiri, menjalani hidup dengan pola sehat dan lebih bermanfaat.

Umi adalah nama yang aku panggil setelah kami saling mengenal cukup lama, berlalu beberapa bulan semenjak kejadian di bandara singapura, dulu umi adalah orang asing begitu pula denganku, lekas takdir mempertemukan dan kata-kata umi masih tersimpan jelas dalam ingatan katika aku berkata bahwa dia boleh pergi,detik itu aku sudah menyerah mencari dimana handphoneku, namun dengan lekas umi menyambut sahutanku seolah menyakinkan kita tak boleh menyerah, kemungkinan handphone itu masih di sekitar bandara.

Umi dengan yakin dan tanpa lelah bertanya kesetiap petugas bandara mondar mandir, mengunjungi setiap costumer service dibandara,tepatnya saat itu posisi kami di Termilnal 2. Bagiku pendirian umi sangat mengagumkan seandainya saat itu aku tak malu, ingin aku memeluk umi erat-seeratnya. Akhirnya kerja keras umi sembari hatiku berdengung berdoa mengikuti setiap langkah umi membantuku, handphone itu ketemu, aku sempat malu anak muda sepertiku dihadapan umi yang mungkin telah menginjak usia 30an memilki semangat luar biasa, sedangkan aku belum berusaha mencari semaksimal mungkin sudah menyerah.

Setelah handphone ketemu umi tak lantas berlalu pergi begitu saja, umi masih sempat menanyakan apa aku sudah makan? menyadari tas yang aku kenakan tak layak dan tak aman, umi lekas menanyakan masih ada waktu untuknya sebelum aku check in, tak hayal aku terkejut umi mencarikan aku tas baru diberikan sebagai hadiah, air mata aku bendung agar tak terlihat lemah,kemudian menyuruhku memilih tas manapun yang aku mau, dengan keadaan bingung melihat harga tas yang bagiku harganya mahal itu,sempat tertegun lama dan coba menolak tas yang akan diberikan, akhirnya umi memintaku “take what you want, which one?”tentu saja aku bingung, sempat menolak pemberian umi beberpa kali namun tak mampan bagi umi, dan terus memintaku menerima hadiah darinya.

Mimilih tas mungkin perkara mudah bagi sebagian anak gadis seusiaku, namun bagiku melihat price tag pada tas, aku mulai berpikir mungkin ini akan menjadi tas termahal pertamaku,tak hanya itu aku diberika uang saku untuk makan, diberikan bekal minuman. Harga tas itu sangat mahal bagiku tak pernah aku bayangkan betapa baiknya umi, akhirnya umi melepasku dengan pelukan hangat dan pipi kami dibanjiri air mata, dalam pelukan aku doakan yang terbaik bagi umi, perpisahan kami dibandara seperti yang dikatakan umi padaku “kita dipertemukan takdir”setiap aku berkesempatan ke bandara singapura lagi, kamar mandi tempat pertama bertemu umi adalah hal pertama yang aku tujui untuk melepas rindu.

Tak lupa aku bersyukur pada mama dari Indonesia yang dalam setiap perjalananku, setiap langkah kecilku doanya tak pernah sedikitpun absen melindungi aku, hingga berkat doanya saat itu aku bertemu umi, sang malaikat penolong yang dikirim tuhan dangan takdir mengatur segalanya menjadi kisah luar biasa. Mereka berdua adalah bahagia dan ketakutan terbesarku jika suatu saat aku tak dapat membanggakan mereka.

Mama dan umi mereka orang yang membuat aku tak pernah mencintai sendirian,tidak meninggalkan aku sendirian dalam keadaan sesusah apapun itu, mejadi guru, motivator, tak akan terlupa.

Contoh