Translate

Monday, April 1, 2019

Sebab ketidaktahuan tentangmu kadang lebih menanangkan,
sebab itu aku berhenti mencari segala hal tentangmu.

Saling menatap tapi memilih tak menetap, mungkin ada
baiknya kita cukup sebatas kenal.
Jangan gundah akan ada waktunya untukmu mensyukuri
hal-hal yang awalnya kau anggap itu bencana.

Terkadang butuh senyum palsu untuk terlihat baik-baik saja,
karena manusia terlalu sering mencari titik lemah sesamanya.

Perihal akhirnya aku serahkan kepada Tuhan, karena
aku sedang berbohong jika tidak merindukanmu.
Kamu benar tidak baik berharap terlalu besar kepada seseorang, karena ketika pada saat harapan itu tumbuh dengan suburnya kamu tidak akan tau apakah musim mau bekerja sama denganmu bisa saja dia tiba-tiba berubah pikiran, karena manusia terlalu sering lupa diri.
Berteman tanpa rasa canggung tak mudah kalau saja
persaaanku tidak merusak suasana.

Kau harusnya tau rasa bisa berubah karena terbiasa,
maka siapa yang harus aku kutuk?

Terima kasih karenamu pertemuan ini menjadi lebih
menarik, sebabmu aku tau rasanya menangis terisak.

Tuhan akan selalu memberikan yang istimewa bagi
si tabah dan penyabar bahkan lebih dari sekedar baik.

Adakala ketika ingatan itu muncul kepermukaan ia mampu
mencabik, lalu hati mulai berbisik semua akan baik-baik saja.

Lupa menjadi baik, tetapi selalu mendikte seolah dia yang
terbaik dan mulai lupa bahwa hakim paling adil
sedang menyimak dari semesta.

Jangan berhenti percaya, walau disakiti dengan itu cara dia
mengusirmu dari hidupnya.

Kamu tidak boleh menyerah, meski hatimu lelah karena hidup adalah perjuangan, jika memang tidak bisa cepat pelan-pelan saja asalkan gerakanmu masih pada hakikatnya move on, dan yakinlah pada hatimu.







Ada yang berkata tak ada bedanya matahari dan bulan semua akan bersinar pada waktunya, bahkan burung saja sudah ada yang mengatur rejekinya, maka mengapa manusia terlalu hilaf dan gundah.







Sendiri kadang sepi, ada kala berpikir lebih baik begini jika berdua namun serasa sendiri dan terus dipermainkan.


Bolehkah aku berkata kasar, mengeluh, dikala hati benar-benar hancur.






Ingin dihagai tanpa tau cara menghargai, suka menghakimi sesama tanpa toleransi bagaimana rasanya jika dia yang dihakimi, ada yang suka memaki tanpa mengetahui apa yang pokok masalahnya.









Kita terbelenggu yah sebut saja itu jeda, sama-sama diam, hingga membawa hati ke sudut paling menyakitkan bahwa ada rindu yang masih aku umpatkan, waktu kian membekukan aku dan kamu yang dulu pernah menjadi kita.








Karena rasaku telah berubah maka jangan biasakan aku menikmati rindu ini sendiri, jangan biarkan aku menjadikan orang lain sebagai pelarian, jangan sampai jarak jadi penghalang, karena hati jika dibiasakan perpaling nanti terbiasa.








Tuhan tak akan berikan luka tanpa bahagia, mencoba percaya atau tidak alam semesta adalah tangan Tuhan, hingga akhirnya aku percaya pada pertemuan kita itu sudah ditakdirkan jagat semesta.








Terkadang tak semua yang kamu impikan menjadi kenyataan, terkadang kamu menang, terkadang kamu harus berbesar hati ketika kalah, berdiri tegak dan terimalah kenyataan, dan tak semua akan selalu jalan berbarengan bersamamu.










Sedih tak apa-apa itu manusiawi, cobalah bahagiakan diri sendiri siapa tau bisa benar-benar bahagia,  karena ada luka yang tidak perlu kau tangisi berlama-lama.









Manusia kadang lupa sesuatu yang hangat  jika didiamkan terlalu lama ia bisa menjadi dingin, walau hati tak dapat terkontrol dan berhenti menyukai orang lain meski telah bersama, tanpa terkecuali sebut saja contohnya penghianatan.






Jika dia terlalu mudah melepaskan dan menyakiti, maka pahami rasa itu, jika pundaknya bukan tempatmu dapat bersandar, tak apa menangis sesaat, manusia bukannya sedari lahir sudah sering menangis, jangan membendung hujan itu jika kau tak dapat menahannya sendiri, kemudian cobalah untuk bangkit.



Saturday, February 2, 2019


HIDUP SEKALI BERARTI LALU MATI
Transform our life, Help others, Stay Positive
Ahmad Rifa’i Rif’an

Hidupmu bergantung maumu
Lihatlah telapak tanganmu ini, disini ada beberapa garis utama yang menentukan nasibmu, disini ada garis kehidupan. Kemudian disini ada garis reseki dan ada pula garis jodoh.
Si pemuda hanya manggut-manggut.
“sekarang, menggengamlah” ujar sang pengusaha.
Pemuda itu pun mengepalkan kedua tangannya
“Dimana semua garis tadi?” tanya sang pengusaha.
“didalam telapak tangan yang saya genggam”, jawab si pemuda.
“nah apa artinya itu?” tanya sang pengusaha.
Pemuda itu menggelengkan kepalanya, tidak tahu.


Hal itu mengandung arti bagaimana takdir dan nasibmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Coba kamu lihat, bukankah semua garis hidupmu tadi ada didalam genggaman tanganmu? Dan, itulah rahasia suksesku selama ini.

Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri dimasa mendatang, terang si pengusaha.

“Tetapi coba lihat lagi genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?” lanjut sang pengusaha. “sisa garis itulah yang berada diluar kendalimu.

Ada tangan-tangan gaib yang senantiasa bekerja di semesta, disanalah letak kekuatan spiritual dari Sang Maha Pencipta.

Itu mengandung arti bahwa kita tidak memperoleh semua itu tanpa bantuan Tuhan, iringi usahamu dengan doa dan pengabdian-Nya.



Kawan memang seperti itulah hidup manusia. Menjadi apa dan bagaimana kita di masa depan, sangat ditentukan oleh dua hal :

1.      Bagaimana kesungguhan kita dalam memperjuangkannya
Karena tuhan telah mengungkapkan dalam kitab suci bahwa Dia tidak akan mengubah nasib manusia apabila manusia itu tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri, tinggal bergantung bagaimana manusia menjemputnya.

2.      Jangan pernah lupa dengan kuasa-Nya dimuka bumi
Bagaimanapun usaha dan kerja keras kita dalam mengubah nasib, kalau Dia tak menghendaki kita sukses, kita pun akan tetap berada dalam keterpurukan hidup. Iringi usaha lahir dengan usaha batin, iringi ikhtiar dengan tawakal, iringi pekerjaan fisik dengan doa dan ibadah kepada-Nya, dekati sang penentu sukses kita.




HIDUP SEKALI BERARTI LALU MATI
Transform our life, Help others, Stay Positive
Ahmad Rifa’i Rif’an

Kita bisa menilai hati manusai melalui kalimat yang terucap dan ditulis orang tersebut :


Apa yang bisa kau lihat adalah apa yang bisa kau capai 
Yang pengeluh kalimatnya selalu mengeluh
Yang hidupnya tak bahagia, kata-katanya selalu rintihan
Yang optimis kata yang terucap cenderung optimis
Yang rendah diri kata-katanya selalu menyaci
Yang hidupnya riang, kalimatnya adalah keringanan
Yang hatinya damai, ucapannya yang muncul adalah kedamaian
Yang hatinya sering gundah, obrolannya adalah kegundahan
Yang jiwanya angkuh, kata-katanya suka merendah
Yang tawadhu, suka mengapresiasi ketulusan orang


Berhati-hatilah dalam memilih kata dalam ucapan kita sehari-hari, orang yang kata-katanya cenderung positif, penuh semangat, ternyata apa yang diucapkan itu akan beresonasi kedalam diri dan kehidupannya.


“i am the master of my fate. I am the captain of my soul”
Aku penguasa takdirku. Aku kepten jiwaku

_invictus, William Henley_





HIDUP SEKALI BERARTI LALU MATI
Transform our life, Help others, Stay Positive
Ahmad Rifa’i Rif’an

Jangan sombong dengan kelebihanmu, jangan malu dengan kekuranganmu, tampillah secara wajar, percaya dirilah, asalkan benar, kenapa  harus malu? kenapa harus gengsi?

Didunia ini tidak ada sukses yang diraih dengan gratis, kita harus siap membayar harga sebuah kesuksesan dan semua resiko itulah harganya.

Ada petuah imam syafi’i seorang bijak yang ilmunya dianut oleh umat isalam hngga saat ini :


Orang berilmu dan beradab tak akan diam dikampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah kenegeri orang
Merantaulah kau akan mendapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi keruh karena dian tertahan
Jika mengalir menjadi jernih
Jika tidak akan keruh  menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan mendapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Biji emas bagaikan tanah sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

                                                                                          
                                                                                                            -Imam Syafi’i-




Thursday, January 3, 2019



The subtle art of not giving a f*ck
"Sebuah seni untuk bersikap bodo amat"
_Mark Manson_

BAB 3  – Anda tidak istimewa

Tidak ada dari diri kita yang istimewa, ternyata sekedar merasa bahagia atas diri Anda sendiri tidak berarti apa-apa, kecuali jika Anda memiliki satu alasan yang bagus untuk merasa bahagia atas diri Anda sendiri.

Seseorang yang benar-benar memiliki penghargaan diri yang tinggi mampu melihat bagian negatif dan pribadinya secara blak-blakan.

Banyak orang takut menerima diri mereka yang sedang-sedang saja karena mereka yakin bahwa jika mereka menerimanya, mereka tidak akan pernah mencapai apapun, tidak pernah berubah jadi lebih baik, dan hidup mereka tidak akan memiliki arti.

Segelintir orang yang berhasil menjadi unggul di suatu bidang, meraih posisi tersebut bukan karena mereka meyakini diri mereka istimewa. Sebaliknya, mereka menjadi luar biasa karena mereka terobsesi dengan perbaikan. Dan obsesi ini berasal dari keyakinan yang tidak pernah salah bahwa mereka, dalam kenyataannya, sama sekali tidak istimewa. Ini adalah anti istimewa.

Orang-orang yang hebat dalam satu hal, menjadi hebat karena mereka mengerti bahwa mereka belum benar-benar luar biasa, mereka biasa saja, masuk golongan rata-rata dan bahwasanya, mereka bisa menjadi jauh lebih baik.

Anda akan mampu mengapresiasi pengalaman-pengalaman sederhana hidup anda, nikmati pertemanan yang simpel, menciptakan sesuatu, membantu seseorang yang membutuhkan, membaca buku bagus, tertawa bersama seseorang yang Anda sayangi.


Wednesday, January 2, 2019



The subtle art of not giving a f*ck
"Sebuah seni untuk bersikap bodo amat"
Mark Manson

BAB 2  – Kebahagian itu masalah

Secara sederhana mengapa kita mengalami penderitaan adalah bahwa secara biologis penderitaan bermanfaat.

Dan rasa sakit ini, sebagaimana kita membencinya, ternyata berguna. Rasa sakit memberi pelajaran kepada kita akan apa yang harus kita perhatikan ketika masih muda dan suka teledor. Ini membantu menunjukan kepada kita apa yang baik dan buruk bagi kita. Ini membantu kita memahami dan mentaati batasan kita masing-masing. Itulah alasannya bahwa menghindari rasa sakit dan mengejar kenikmatan tidak selalu berguna, karena rasa sakit dapat sewaktu-waktu menentukan hidup mati kita.

Kita kehilangan manfaat dari mengalami dosis rasa sakit yang menyehatkan, sebuah kerugian karena terputus dari kenyataan dunia sekitar kita.

“Jangan mengharapkan suatu kehidupan yang bebas dari masalah, tidak ada hal seperti itu. Sebaliknya, berharaplah akan hidup yang penuh dengan masalah-masalah yang baik.”

Masalah tidak pernah berhenti mereka hanya datang silih berganti atau meningkat. Semakin Anda mengalami ketergantungan pada hal-hal yang membuat anda merasa lebih baik, Anda akan merasa lebih baik, Anda akan semakin sering mencarinya.

Dalam pemahaman ini, hampir segala hal bisa mengakibatkan kecanduan, tergantung pada motivasi yang ada dibaliknya. Kita semua memiliki metode yang kita pilih sendiri untuk mematikan rasa sakit dari masalah kita, asal dalam dosis yang normal itu tidak masalah.

Siapa diri Anda sebenarnya ditentukan oleh apa yang ingin Anda perjuangkan. “NO PAIN NO GAIN” ini adalah komponen hidup kita yang paling sederhana dan mendasar, perjuangan kita menentukan kesuksesan kita. Permasalahan- permasalahan kita melahirkan kebahagian kita, seiring dengan  masalah-masalah yang naik levelnya, menjadi semakin baik, karena kegembiraan justru terletak pada pendakian itu sendiri.

Tuesday, January 1, 2019


The subtle art of not giving a f*ck
"Sebuah seni untuk bersikap bodo amat"
By Mark Manson

BAB 1 – Jangan Berusaha

“Anda tidak akan pernah bahagia jika Anda terus mencari apa yang terkandung didalam kebahagiaan. Anda tidak akan pernah hidup jika terus mencari arti kehidupan”

Upaya untuk menghindari pendertaan adalah bentuk penderitaan, upaya untuk menghindari susah payah adalah susah payah. Pengingkaran terhadap kegagalan adalah kegagalan, usaha untuk menyembunyikan rasa malu adalah bentuk rasa malu itu sendiri.

Rasa sakit merupakan sebuah tenunan yang mengagumkan yang membentuk kain kehidupan, dan merobek tenunan itu buka saja hal mustahil dilakukan, tapi juga akan merusaknya : usaha untuk menghilangkannya akan melepaskan semua ikatan. Berusaha menghindari rasa sakit sama halnya dengan berurusan terus menerus dengan rasa sakit itu sendiri. Kebalikannya, jika anda tidak peduli alias bodo amat dengan rasa sakit itu, perjuangan anda tak akan bisa dibendung.

Sebagian besar dari kita, sepanjang hidup, memberikan terlalu banyak perhatian untuk situasi yang sebenarnya tidak layak dipedulikan. Karena ketika anda terlalu mengurusi segala hal, ketika anda memperhatikan setiap orang dan setiap hal anda akan senantiasa merasa bahwa anda berhak merasa nyaman dan bahagia kapan saja, bahwa semuanya harus sama persis dengan apa yang anda inginkan, ini sebuah penyakit dan hal ini akan menelan anda hidup-hidup.

Anda akan melihat setiap kesulitan sebagai suatu ketidakadilan, setiap tantangan sebagai sebuah kegagalan, setiap ketidak nyamanan terasa jadi masalah pribadi, setiap perdebatan pendapat sebagai sebuah penghianatan.

Catatan :
1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodo berarti nyaman saat menjadi berbeda.
2. Untuk bisa mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.
3. Entah Anda sadari atau tidak, Anda selalu memilih sesuatu hal untuk diperhatikan.

Contoh